Kamis, 15 Maret 2018

MEMBIASAKAN MENGUCAPKAN TERIMA KASIH



MEMBIASAKAN MENGUCAPKAN
TERIMA KASIH

Hari Karyono*)

Ketika penulis masih duduk di bangku SMP, ada seorang guru memberikan nasehat, bahwa kita seharusnya mengucapkan terima kasih kepada setiap orang yang telah berjasa kepada kita. Walaupun yang bersangkutan memperoleh imbalan dari jasa yang telah ia berikan. Misalnya, seperti sopir angkot, driver grab, gojek, taksi, becak, delman, dan sebagainya. Ketika kita menggunakan jasa mereka, setiap selesai mengantar kita dan kita memberikan imbalan jasa, transaksi selesai. Sudah cukup? Sementara orang menganggap bahwa transaksi tersebut sudah selesai. Tetapi, sebagai seorang yang tahu balas budi dan mempunyai empati, kita perlu mengapresiasi atas jasa mereka dengan mengucapkan “terima kasih”. Mereka (yang telah memberikan jasa kepada kita), sebenarnya tidak mengharapkan ucapan “terima kasih” tersebut. Tetapi dengan memberikan ucapan terima kasih yang tulus. Mereka akan merasa senang dan kadang menanggapi dengan baik dan balik berkata “terima kasih kembali” atau sekedar “ya pak” atau “ya bu”.
Ucapan “terima kasih” yang tulus, adalah sikap yang menurut saya “sangat terpuji”. Perilaku ini, menunjukkan sikap sebagai seorang yang sangat etis. Orang yang tahu menghargai jasa orang lain, walaupun sebagaimana saya sampaikan di atas, mereka memperoleh imbalan atas jasa yang mereka berikan kepada kita. Imbalan dan jasa yang kita berikan sesuai dengan kesepakatan, akan bertambah nilainya, manakala kita memberikan tambahan ucapan “terima kasih”.
Ucapan terima kasih selayaknya kita berikan kepada setiap orang yang telah membantu kita. Apapun bentuk bantuan yang diberikan kepada kita, bantuan yang bersifat sederhana/ringan atau berat, bantuan yang sifatnya sedikit atau banyak.
Seorang penulis etika, khususnya untuk ucapan terima kasih memberikan beberapa tips yang cukup simpatik. Yaitu bagaimana caranya mengucapkan terima kasih yang baik dan benar secara langsung kepada orang yang patut kita berikan ucapan terima kasih:
1.  Tulus. Hal yang paling penting dalam mengucapkan terima kasih secara langsung adalah disertai sikap yang tulus. Artinya bahwa orang yang Anda beri ucapan terima kasih, harus memahami bahwa Anda memaknai 100% hal yang Anda ucapkan dan bahwa Anda tidak hanya mengucapkan "terima kasih", karena merupakan suatu keharusan padahal Anda tidak sungguh-sungguh mengucapkannya. Inilah cara melakukannya:
a.  Gunakan nada suara yang tulus. Jangan mengucapkan "terima kasih" seolah-olah seperti merenung atau seperti diminta melakukannya oleh orang lain. Berbicaralah dengan jelas dengan nada yang tenang, dan tunjukkan bahwa Anda benar-benar memaknai setiap kata yang Anda ucapkan. Jangan bergumam.
b.  Gunakan kata-kata yang tulus. Spesifiklah dan tunjukkan bahwa terima kasih Anda memiliki suatu makna. Jangan hanya mengucapkan, "Terima kasih", padahal Anda sebenarnya ingin mengucapkan "Terima kasih banyak sudah membantuku untuk menyelesaikan PR-ku. Aku tidak akan dapat mengerjakannya tanpa bantuanmu."
c.   Jujurlah. Jujur adalah bagian dari ketulusan, jadi terbukalah dan ucapkan hal-hal yang benar-benar Anda maksudkan. Beri tahu orang tersebut, "Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan tanpamu", jika Anda benar-benar bermaksud mengucapkannya.
2.  Berterimakasihlah. Untuk mengucapkan terima kasih secara langsung, Anda harus menunjukkan bahwa Anda benar-benar berterima kasih atas sesuatu yang telah dilakukan oleh orang tersebut. Anda sebaiknya mengucapkan bahwa orang tersebut telah mempengaruhi Anda dalam suatu hal, baik besar maupun kecil. Ucapan terima kasih Anda tidak boleh asal-asalan, tetapi harus menunjukkan bahwa tindakan orang tersebut benar-benar membuat perubahan. Inilah cara menjelaskan betapa berterima kasihnya Anda:
a.  Spesifiklah. Jangan hanya mengucapkan "Terima kasih", tetapi ucapkan "Terima kasih sudah menghabiskan waktu untuk membantuku memilih gaun pesta dansa. Aku tidak akan bisa memilihnya sendirian. Jika bukan karenamu, aku bahkan tidak akan pernah mencoba gaun biru itu, dan sekarang aku tidak bisa membayangkan pesta dansaku tanpa gaun itu."
b.  Tunjukkan bahwa Anda memahami bahwa orang tersebut telah berkorban. Baik jika orang tersebut membuat pengorbanan yang besar atau kecil untuk melakukan sesuatu yang baik untuk Anda, Anda harus menunjukkan bahwa Anda menghargai bahwa dia berusaha. Ucapkan, "Terima kasih banyak sudah membiarkanku mampir di rumahmu minggu kemarin. Aku tahu itu adalah waktu yang sangat sibuk untukmu dan tidak mudah untuk kedatangan tamu, dan aku benar-benar menghargai karena kamu tetap mengundangku masuk."
c.   Tunjukkan bahwa Anda berterima kasih atas hasil dari bantuan orang tersebut. Jika orang tersebut memberikan buku yang hebat pada Anda untuk ulang tahun Anda, Anda dapat memberitahunya bahwa Anda membaca bukunya, menyukainya, dan bahwa buku itu berpengaruh besar dalam hidup Anda.
3.  Gunakan bahasa tubuh yang tepat. Menjaga bahasa tubuh yang tepat akan membantu Anda benar-benar menunjukkan betapa berterima kasihnya Anda. Jika tubuh Anda tidak menyampaikan betapa sungguh-sungguhnya Anda saat mengucapkan terima kasih, maka kata-kata Anda mungkin tidak bermakna untuk orang yang Anda beri ucapan terima kasih. Inilah cara untuk menggunakan bahasa tubuh yang tepat:
a.  Jagalah kontak mata saat Anda mengucapkan terima kasih secara langsung. Lihatlah mata orang tersebut dan berikan perhatian penuh Anda untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli dengan hal yang telah dilakukan orang tersebut.
b.  Arahkan tubuh Anda ke arah orang yang Anda beri ucapan terima kasih. Biarkan lengan Anda terbuka dan gunakan bahasa tubuh jika perlu. Jangan melipat lengan Anda ke samping, atau Anda mungkin terlihat seperti ragu-ragu saat berterima kasih pada orang tersebut dan seperti Anda tidak benar-benar ingin berada di sana.
c.   Sentuhlah orang tersebut jika patut. Meskipun Anda tidak ingin menakuti seseorang yang tidak terlalu Anda kenal dengan sentuhan Anda tanpa alasan tertentu, jika Anda berterima kasih pada teman atau anggota keluarga, sentuhan pelan di lengan atau bahunya, atau bahkan pelukan jika tampaknya sesuai, dapat membantu menyampaikan perasaan Anda sebenarnya.
d.  Tunjukkan emosi Anda. Jika orang tersebut berpengaruh besar pada hidup Anda, Anda tidak perlu menangis, tetapi biarkan wajah Anda menunjukkan betapa tersentuhnya Anda akan bantuan orang tersebut.
*) Hari Karyono, adalah dosen Pascasarjana Unipa Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REFORMASI PENDIDIKAN: UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

REFORMASI PENDIDIKAN: Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Hari Karyono*) Memperhatikan potret pendidikan nasional saat ini. Da...