MEMBIASAKAN
MENGUCAPKAN
TERIMA
KASIH
Hari Karyono*)
Ketika penulis masih duduk di bangku
SMP, ada seorang guru memberikan nasehat, bahwa kita seharusnya mengucapkan
terima kasih kepada setiap orang yang telah berjasa kepada kita. Walaupun yang
bersangkutan memperoleh imbalan dari jasa yang telah ia berikan. Misalnya,
seperti sopir angkot, driver grab, gojek, taksi, becak, delman, dan sebagainya.
Ketika kita menggunakan jasa mereka, setiap selesai mengantar kita dan kita
memberikan imbalan jasa, transaksi selesai. Sudah cukup? Sementara orang
menganggap bahwa transaksi tersebut sudah selesai. Tetapi, sebagai seorang yang
tahu balas budi dan mempunyai empati, kita perlu mengapresiasi atas jasa mereka
dengan mengucapkan “terima kasih”. Mereka (yang telah memberikan jasa kepada
kita), sebenarnya tidak mengharapkan ucapan “terima kasih” tersebut. Tetapi
dengan memberikan ucapan terima kasih yang tulus. Mereka akan merasa senang dan
kadang menanggapi dengan baik dan balik berkata “terima kasih kembali” atau
sekedar “ya pak” atau “ya bu”.
Ucapan “terima kasih” yang tulus,
adalah sikap yang menurut saya “sangat terpuji”. Perilaku ini, menunjukkan sikap
sebagai seorang yang sangat etis. Orang yang tahu menghargai jasa orang lain,
walaupun sebagaimana saya sampaikan di atas, mereka memperoleh imbalan atas
jasa yang mereka berikan kepada kita. Imbalan dan jasa yang kita berikan sesuai
dengan kesepakatan, akan bertambah nilainya, manakala kita memberikan tambahan ucapan
“terima kasih”.
Ucapan terima kasih selayaknya kita
berikan kepada setiap orang yang telah membantu kita. Apapun bentuk bantuan
yang diberikan kepada kita, bantuan yang bersifat sederhana/ringan atau berat, bantuan
yang sifatnya sedikit atau banyak.
Seorang penulis etika, khususnya
untuk ucapan terima kasih memberikan beberapa tips yang cukup simpatik. Yaitu bagaimana
caranya mengucapkan terima kasih yang baik dan benar secara langsung kepada
orang yang patut kita berikan ucapan terima kasih:
1.
Tulus. Hal yang
paling penting dalam mengucapkan terima kasih secara langsung adalah disertai
sikap yang tulus. Artinya bahwa orang yang Anda beri ucapan terima kasih, harus
memahami bahwa Anda memaknai 100% hal yang Anda ucapkan dan bahwa Anda tidak
hanya mengucapkan "terima kasih", karena merupakan suatu keharusan
padahal Anda tidak sungguh-sungguh mengucapkannya. Inilah cara melakukannya:
a. Gunakan nada suara yang tulus.
Jangan mengucapkan "terima kasih" seolah-olah seperti merenung atau
seperti diminta melakukannya oleh orang lain. Berbicaralah dengan jelas dengan
nada yang tenang, dan tunjukkan bahwa Anda benar-benar memaknai setiap kata
yang Anda ucapkan. Jangan bergumam.
b. Gunakan kata-kata yang tulus.
Spesifiklah dan tunjukkan bahwa terima kasih Anda memiliki suatu makna. Jangan
hanya mengucapkan, "Terima kasih", padahal Anda sebenarnya ingin
mengucapkan "Terima kasih banyak sudah membantuku untuk menyelesaikan PR-ku.
Aku tidak akan dapat mengerjakannya tanpa bantuanmu."
c. Jujurlah. Jujur adalah bagian dari
ketulusan, jadi terbukalah dan ucapkan hal-hal yang benar-benar Anda maksudkan.
Beri tahu orang tersebut, "Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan
tanpamu", jika Anda benar-benar bermaksud mengucapkannya.
2. Berterimakasihlah. Untuk mengucapkan terima kasih
secara langsung, Anda harus menunjukkan bahwa Anda benar-benar berterima kasih
atas sesuatu yang telah dilakukan oleh orang tersebut. Anda sebaiknya
mengucapkan bahwa orang tersebut telah mempengaruhi Anda dalam suatu hal, baik
besar maupun kecil. Ucapan terima kasih Anda tidak boleh asal-asalan, tetapi
harus menunjukkan bahwa tindakan orang tersebut benar-benar membuat perubahan.
Inilah cara menjelaskan betapa berterima kasihnya Anda:
a. Spesifiklah. Jangan hanya
mengucapkan "Terima kasih", tetapi ucapkan "Terima kasih sudah
menghabiskan waktu untuk membantuku memilih gaun pesta dansa. Aku tidak akan
bisa memilihnya sendirian. Jika bukan karenamu, aku bahkan tidak akan pernah
mencoba gaun biru itu, dan sekarang aku tidak bisa membayangkan pesta dansaku
tanpa gaun itu."
b. Tunjukkan bahwa Anda memahami bahwa
orang tersebut telah berkorban. Baik jika orang tersebut membuat pengorbanan
yang besar atau kecil untuk melakukan sesuatu yang baik untuk Anda, Anda harus
menunjukkan bahwa Anda menghargai bahwa dia berusaha. Ucapkan, "Terima
kasih banyak sudah membiarkanku mampir di rumahmu minggu kemarin. Aku tahu itu
adalah waktu yang sangat sibuk untukmu dan tidak mudah untuk kedatangan tamu,
dan aku benar-benar menghargai karena kamu tetap mengundangku masuk."
c. Tunjukkan bahwa Anda berterima kasih
atas hasil dari bantuan orang tersebut. Jika orang tersebut memberikan buku
yang hebat pada Anda untuk ulang tahun Anda, Anda dapat memberitahunya bahwa
Anda membaca bukunya, menyukainya, dan bahwa buku itu berpengaruh besar dalam
hidup Anda.
3. Gunakan bahasa tubuh yang tepat. Menjaga bahasa tubuh yang tepat
akan membantu Anda benar-benar menunjukkan betapa berterima kasihnya Anda. Jika
tubuh Anda tidak menyampaikan betapa sungguh-sungguhnya Anda saat mengucapkan
terima kasih, maka kata-kata Anda mungkin tidak bermakna untuk orang yang Anda
beri ucapan terima kasih. Inilah cara untuk menggunakan bahasa tubuh yang
tepat:
a. Jagalah kontak mata saat Anda
mengucapkan terima kasih secara langsung. Lihatlah mata orang tersebut dan
berikan perhatian penuh Anda untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli
dengan hal yang telah dilakukan orang tersebut.
b. Arahkan tubuh Anda ke arah orang
yang Anda beri ucapan terima kasih. Biarkan lengan Anda terbuka dan gunakan
bahasa tubuh jika perlu. Jangan melipat lengan Anda ke samping, atau Anda
mungkin terlihat seperti ragu-ragu saat berterima kasih pada orang tersebut dan
seperti Anda tidak benar-benar ingin berada di sana.
c. Sentuhlah orang tersebut jika patut.
Meskipun Anda tidak ingin menakuti seseorang yang tidak terlalu Anda kenal
dengan sentuhan Anda tanpa alasan tertentu, jika Anda berterima kasih pada
teman atau anggota keluarga, sentuhan pelan di lengan atau bahunya, atau bahkan
pelukan jika tampaknya sesuai, dapat membantu menyampaikan perasaan Anda
sebenarnya.
d. Tunjukkan emosi Anda. Jika orang
tersebut berpengaruh besar pada hidup Anda, Anda tidak perlu menangis, tetapi
biarkan wajah Anda menunjukkan betapa tersentuhnya Anda akan bantuan orang
tersebut.
*) Hari Karyono, adalah dosen Pascasarjana Unipa Surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar