Minggu, 07 Januari 2018

PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH



PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH*)

Dr. Hari Karyono, M.Pd
Dosen Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
(harikaryana@yahoo.com)


Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholder) harus dilibatkan.
Semua komponen itu meliputi isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Pendidikan karakter di sekolah juga snagat terkait dengan manajemen atau pengelolaan sekolah.
Pengelolaan yang dimaksud adalah bagaimana pendidikan karakter direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan dalam kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah secara memadai. Pengelolaan tersebut antara lain meliputi: nilai-nilai yang perlu ditanamkan, muatan kurikulum, pembelajaran, penilaian, pendidik dan tenaga kependidikan, dan komponen terkait lainnya. Dengan demikian, manajemen sekolah merupakan salah satu media yang efektif dalam pendidikan karakter di sekolah.
Oleh karena itu, pihak sekolah dan guru memiliki peranan yang penting  agar pendidikan karakter bisa dilakukan di sekolahnya, sehingga para peserta didiknya memiliki sifat yang jujur, bertanggung jawab, santun, hormat dan kasih sayang. Di samping itu, peran serta orang tua dan lingkungan sekitarnya juga penting agar anak memiliki perilaku yang baik.
-------------------
*) Artikel di muat KORAN PENDIDIKAN Edisi 380/IV/28 September – 4 Oktober 2011, halaman 17.

Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah tidak diajarkan dalam mata pelajaran khusus. Namun, pendidikan karakter diberikan perhatian khusus dalam praksis pendikan nasional dilaksanakan melalui keseharian pembelajaran. Pendidikan karakter didorong pemerintah cq Kementerian Pendidikan Nasional tidak akan membebani guru dan siswa. Oleh karena, hal-hal yang terkandung dalam pendidikan karakter sebenarnya sudah ada dalam kurikulum, namun selama ini tidak dikedepankan dan diajarkan secara tersurat.
Perlu ditekankan, agar guru dalam menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam mata pelajaran maupun dalam kegiatan ekstra-kurikuler tersebut disampaikan dengan jelas pada peserta didik. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah
Sementara itu, beberapa institusi pendidikan menerapkan pendidikan karakter melalui model kantin kejujuran. Walaupun cara ini belum dipandang sebagai instrumen yang paling efektif untuk menanamkan kejujuran kepada peserta didik, tetapi dapat diapresiasi sebagai usaha sekolah untuk membudayakan kejujuran kepada peserta didik.
Lee Kwan Yew, ketika tahun pertama menjabat PM Singapura, memprioritaskan membangun jiwa, mental, dan karakter warga negaranya. Setelah memasuki tahun kedua, ia membangun seribu WC umum seantero Singapura, lalu memberi seribu dompet yang diisi dengan ratusan dollar Singapura dan kemudian sengaja ditempatkan pada seribu WC umum tersebut. Ketika dicek satu hari setelahnya, seribu dompet itu masih utuh, demikian juga setelah dua hari masih belum ada yang bergeser dari tempatnya.
Pada hari ketiga, suatu dompet hilang, tetapi ditemukan di kantor polisi dimana isinya tak berkurang. Bagaimana jika model ini diterapkan di Indonesia ? Apa bisa dijamin dompet-dompet yang berisi uang yang sengaja dipakai umpan yang sengaja diletakkan di tempat-tempat publik tersebut tidak hilang ?

                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REFORMASI PENDIDIKAN: UPAYA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN

REFORMASI PENDIDIKAN: Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan Hari Karyono*) Memperhatikan potret pendidikan nasional saat ini. Da...