PENULISAN MAKALAH DAN ARTIKEL
DI JURNAL ILMIAH*)
Dr. Hari Karyono, M.Pd
NIP. 195502071979031002
A. Pendahuluan
1.
Latar Belakang
Menulis karangan ilmiah merupakan salah satu kegiatan
yang perlu dibudayakan di kalangan guru atau tenaga kependidikan. Bagi guru yang
akan promosi kenaikan pangkat dari golongan IV/a ke IV/b dan seterusnya, perlu
menyusun karya ilmiah yang berupa penelitian tindakan kelas (PTK). Sementara itu, salah satu kesulitan yang
dihadapi para guru adalah belum terbiasa menulis karya ilmiah. Sehingga sering
penyusun KTI (Karya Tulis Ilmiah) untuk promosi kenaikan pangkat ini menjadi
kendala utama.
Karya ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang
telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni yang ditulis atau
dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi
ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Melalui pembuatan karya ilmiah,
anggota masyarakat akademik pada suatu institusi pendidikan tinggi dapat
mengkomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian, dan/atau hasil penelitian.
Apabila ditelaah lebih lanjut, kurangnya kemampuan
menulis, selain karena faktor pengalaman, juga dikarenakan para guru belum
terlatih untuk menyusun karya ilmiah. Oleh karena itu, untuk memulai mencoba
menulis perlu dilakukan sejak saat ini. Begitu ada peluang untuk menulis,
adanya dukungan bahan referensi serta motivasi dari pimpinan (Kepala Sekolah),
perlu diawali menulis karya ilmiah. Syaratnya jangan takut salah untuk menulis.
--------------------
*
Makalah dipresentasikan dalam kegiatan Lokakarya
Pendidikan Formal dalam rangka Peningkatan Profesionalisme Pendidik
Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 pada tanggal 9 s.d. 11 Nopember 2009 di Hotel Inna Tretes Prigen Pasuruan.
Ada dua substansi yang dibahas pada makalah ini, yaitu
penulisan makalah dan artikel di jurnal ilmiah. Oleh karena itu, pembahasan
dalam artikel ini dibagi menjadi dua bagian yaitu yang membahas bagaimana cara
menulis makalah dan bagaimana menulis artikel di jurnal ilmiah.
2. Permasalahan
Di lingkungan
para guru banyak yang belum mengetahui bagaimana cara menyusun makalah dan artikel
di jurnal ilmiah sesuai dengan ketentuan yang baku. Permasalahan yang klasik
adalah karena masih rendahnya “minat membaca” dan “minat menulis”. Banyak faktor
penghambat yang dapat diidentifikasi berdasarkan kenyataan di lapangan, yaitu
rendahnya minat baca para guru, lingkungan yang kurang kondusif, kesibukan
mengerjakan administrasi guru, sempitnya waktu luang yang dapat digunakan untuk
menulis.
3. Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini diharapkan peserta lokakarya
dapat menulis: (a) makalah ilmiah, dan (b) artikel ilmiah di jurnal ilmiah,
sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi penulisan karya ilmiah. Baik yang
berlaku umum (universal) maupun yang berlaku khusus (selingkung).
B. Pembahasan
1. Makalah
a. Ciri Pokok
Salah satu tujuan
pokok penulisan makalah adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang
ditulis dengan dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis
memang perlu diketahui dan diperhatikan. Makalah yang merupakan salah satu
jenis karangan ilmiah memiliki ciri atau karakter seperti berikut ini. Secara
umum, ciri-ciri makalah terletak pada sifat keilmiahannya. Artinya, sebagai
karangan ilmiah, makalah memiliki sifat objektif, tidak memihak, berdasarkan
fakta, sistematis, dan logis. Berdasarkan kriteria ini, baik tidaknya suatu
makalah dapat diamati dari signifikansi masalah atau topik yang dibahas,
kejelasan tujuan pembahasan, kelogisan pembahasan, dan kejelasan
pengorganisasian pembahasannya.(Universitas Negeri Malang, 2003).
b. Isi dan Sistematika
1) Alternatif 1
Secara garis besar makalah panjang terdiri atas tiga
bagian: bagian awal, bagian inti, dan
bagian tersebut dipaparkan sebagai berikut.
Bagian Awal
Halaman Sampul
Daftar Isi
Daftar Tabel dan
Gambar (jika ada)
Bagian Inti
Pendahuluan
Latar
Belakang Penulisan Makalah
Masalah
atau Topik Bahasan
Tujuan
Penulisan Makalah
Teks Utama
Penutup
Bagian Akhir
Daftar Rujukan
Lampiran (jika ada)
2) Alternatif 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Permasalahan
1.3
Tujuan
1.4
Metode Pengumpulan Data
1.5
Sistematika
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
2. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah
berisi gagasan (ide) ilmiah yang tampak dari substansi gagasan ilmiah dan alur
berpikir imiah dalam artikel itu. Gagasan ilmiah terbentuk jika gagasan itu
diolah dengan alur berpikir ilmiah dan ditampilkan dengan teknik penulisan yang
mengikuti penulisan artikel ilmiah. Dalam artikel ilmiah, alur berpikir ilmiah
itu tampak pada penataan butir-butir pikiran dalam membentuk gagasan ilmiah.(Suparno
dalam Saukah & Waseso, 2006). Artikel di Jurnal Ilmiah dapat berupa hasil
kajian pustaka atau hasil penelitian.
a. Artikel Hasil
Penelitian dan Artikel Hasil Pemikiran
1) Artikel Hasil
Penelitian
Hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel
untuk kemudian diterbitkan dalam jurnal-jurnal memiliki kelebihan-kelebihan
dibanding dengan yang ditulis dalam bentuk laporan resmi. Jurnal artikel hasil
penelitian ini biasanya ditulis dari hasil penelitian skripsi, tesis atau
disertasi. Sedangkan penulisannya mengikuti gaya selingkung jurnal yang
bersangkutan.
2) Artikel Hasil Pemikiran
Artikel hasil pemikiran adalah hasil pemikiran penulis
atau suatu per-masalahan, yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Untuk
menghasilkan artikel jenis ini penulis terlebih dahulu mengkaji sumber-sumber
yang relevan dengan permasalahannya, baik sejalan maupun yang bertentangan
dengan apa yang dipikirkannya.
Artikel hasil pemikiran biasanya terdiri dari beberapa
unsur pokok, yaitu judul, nama penulis, abstrak dan kata kunci, pendahuluan,
bagian inti atau pembahasan, penutup, dan daftar rujukan.(Ibnu, 2006).
b. Kerangka Isi Artikel
Kerangka isi utuh artikel bergantung pada jenis artikel
yang akan ditulis: artikel penelitian atau artikel hasil pemikiran. Kerangka
isi utuh kedua jenis artikel itu berbeda (Universitas Negeri Malang, 2000).
Kerangka isi utuh artikel penelitian lazim berisi komponen-komponen utama
berikut: (1) judul, (2) nama penulis, (3) abstrak dan kata-kata kunci, (4)
pendahuluan, (5) metode, (6) hasil, (7) bahasan, (8) simpulan dan saran, (9)
daftar rujukan, dan (10) lampiran (jika ada).
c. Sumber Bahan Artikel Ilmiah
Sumber bahan tulisan untuk artikel ilmiah tidak terbatas
pada laporan hasil penelitian. Selain laporan hasil penelitian, bahan tulisan
untuk artikel ilmiah dapat berasal dari makalah, laporan hasil pengabdian
kepada masyarakat, diktat kuliah, atau laporan pelaksanaan pengembangan
masyarakat, Ba-han tulisan tersebut tergolong bahan jadi, karena scara
substansial telah siap ditata kembali menjadi tulisan artikel ilmiah. Tabel 1
berikut ini menunjukkan kemungkinan sumber bahan yang dapat diolah menjadi
artikel ilmiah.
Tabel 1 Kemungkinan Sumber
Bahan Penulisan Artikel Ilmiah
Sifat
|
Jenis
|
Pendukung
|
Bahan mentah
|
- Gagasan
- Artikel
orang lain
- Buku orang
lain
|
Sumber rujukan
|
Bahan
jadi
|
- Makalah
- Laporan
penelitian
- Laporan
pengabdian
- Diktat
|
|
Sumber: Margono (dalam Saukah
Waseso, 2006:13).
C. Fakor Penghambat
Untuk memulai menulis, baik makalah maupun artikel jurnal
di ilmiah, biasanya ada berbagai faktor yang menghambat. Menurut Roekhan (1991) faktor-faktor penghambat kreativitas
dan proses kreatif antara lain:
-
Rasa malu dan minder.
-
Kritik (yang pedas).
-
Menunda waktu.
-
Anggapan yang keliru tentang
kreativitas dan menulis kreatif.
-
Minat yang kurang.
-
Penguasaan bahasa yang kurang.
-
Kekurangan idea atau tidak punya
ide untuk ditulis.
-
Iklim lingkungan yang
mematikan.
Sebagaimana yang pernah dikemukakan oleh Karyono (2008)
yang menulis tentang menumbuhkan minat baca sejak usia dini, permasalahannya
adalah dari beberapa kajian dan temuan penelitian menunjukkan bahwa minat baca
masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Sehingga rendahnya budaya membaca di kalangan masyarakat pada
umumnya, khususnya generasi muda, memberikan dampak terhadap rendahnya minat
menulis. Sementara itu, tingginya jumlah pengunjung dalam pameran dan bursa
buku yang diselenggarakan di berbagai kota/kabupaten di nusantara ini tidak
dapat dijadikan tolok ukur tingginya minat baca masyarakat.
Ulfatin & Mataheru (1991/1992) mengungkapkan bahwa
mahasiswa pada tingkat akhir pun masih banyak yang merasa mengalami kesulitan
da-lam menulis karangan ilmiah, terutama dalam hal (1) mencari dan menentu-kan
suatu topik, (2) mencari sumber-sumber baru yang memberikan informasi baru dan
relevan dengan topik yang akan ditulis. Kesulitan-kesulitan ini akhir-nya
berdampak pada: (1) karangan yang ditulis kurang sistematis, (2) bentuk uraian
antara topik dengan pokok bahasan dan sub-sub pokok bahasan kurang tampak
benang merahnya, (3) tata tulis dan penggunaan bahasa masih jauh dari yang
diharapkan, dan (4) waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tidak terpenuhi.
Demikian pula tenga
kependidikan (guru) untuk memulai menulis tentunya banyak kendala, seperti
administrasi guru, budaya baca, kondisi lingkungan yang tidak memberikan iklim
yang kondusif untuk menulis, dsbnya.
D. Penutup
1. Simpulan
Penyebarluasan hasil penulisan karya ilmiah untuk
makalah dipaparkan dalam forum-forum ilmiah, lokakarya, seminar dan sebagainya.
Sedangkan untuk artikel dikirimkan ke jurnal ilmiah. Jurnal ilmiah adalah
jurnal yang mempunyai ISSN. Khusus untuk kenaikan pangkat bagi tenaga
fungsional akademik, jurnal yang terakreditasi mempunyai nilai tinggi, yaitu
25. Sementara untuk jurnal yang hanya ISSN nilainya 10.
Menulis selain memperoleh kepuasan batin yang tidak
dapat diukur dengan nilai rupiah, juga akan memperoleh insentif dari pengelola
jurnal, baik untuk angka kredit untuk promosi kenaikan pangkat maupun honor
penulisan apabila suatu karangan artikel dimuat di jurnal ilmiah. Kendalanya
adalah (1) unsur pengalaman dan (2) penguasaan teknik penulisan ilmiah.
2. Saran
Sebelum mulai menulis dan untuk mendapatkan idea atau
gagasan mengenai topik yang akan kita tulis, biasakan membaca banyak buku. Dari
banyak membaca akhirnya akan muncul gagasan ide untuk mulai menulis.
Khusus untuk jenis artikel di jurnal ilmiah, pelajarinya
dulu gaya selingkung penulisan di jurnal tersebut serta ketentuan-ketentuan
yang dipersyaratkan agar artikel dapat dimuat serta sesuai misi jurnal yang
bersangkutan.
Agar kita termotivasi untuk memulai menulis, sebaiknya
kita perhatikan salah satu ungkapan Andrias Harefa (2003) yang cukup mengelitik
“bisakah
anda mengatakan kepada diri anda sendiri bahwa “saya pasti bisa mengarang,
sebab mengarang adalah keterampilan sekolah dasar?.
Semoga sesi singkat ini paling tidak dapat memotivasi
peserta lokakarya untuk tergerak minatnya mulai menulis dan tidak takut salah.
Menulis adalah kebiasaan dan merupakan suatu proses yang tidak bias sekali
jadi.
DAFTAR RUJUKAN
Harefa, A. 2003. Agar
Menulis-Mengarang Bisa Gampang. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Ibnu, S. 2006. Anatomi
Artikel Hasil Pemikiran dan Artikel Hasil Penelitian. Malang: Universitas
Negeri Malang (UM).
Roekhan. 1991. Menulis
Kreatif: Dasar-dasar dan Petunjuk Penerapannya. Malang: Yayasan Asih Asah
Asuh Malang (Y3A Malang).
Rofi’uddin, A. 2003. Penulisan Makalah. Materi perkuliahan mahasiswa Program Studi
Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Malang. Malang:
tanpa penerbit.
Saukah, H.A. & Waseso, M.G.(Ed.) 2002. Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah.
Skripsi, Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang (UM Press).
Ulfatin, N. & Mataheru, F. 1991/1992. Teknik Penulisan Ilmiah. Malang: Proyek
Operasi dan Perawatan Fasilitas, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Universitas Negeri Malang. 2003. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel,
Makalah, Laporan Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang, Departemen
Pendidikan Nasional.
Widyamartaya, Al. & Sudiati, V. 1997. Dasar-Dasar Menulis Karya Ilmiah. Jakarta:
PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar